Rabu, 04 Januari 2012

peran kepala sekolah dalam mengembang kurikulum KTSP

Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, perlu dioptimalisasikan peranan kepala sekolah, karena apabila seorang kepala sekolah dapat berperan secara aktif dalam tugas dan kewajibannya, maka hal tersebut akan berdampak pada kemajuansekolah yang dipimpinnya. Dinas Pendidikan, telah ditetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor (EMAS). Seiring dengan laju perkembangan jaman, kepala sekolah sedikitnya harus mampu berperan sebagai edukator, manajer, administrator, leader, innovator, dan motivator (EMASLIM)” Berikut uraian peran kepala sekolah adalah sebagai berikut:
                                                                            
1). Peran kepala sekolah sebagai educator
           Dalam menjalankan perannya, kepala sekolah perlu memiliki strategi dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya. Strategi tersebut antara lain: menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberi masukan kepada warga sekolah, memberikan dorongan positif kepada tenaga kependidikan, mengadakan program akselerasi bagi paerta didik yang cerdasdiatas normal.

2). Peran kepala sekolah sebagai manajer
            Dalam rangka melakukan perannya sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategis yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama, memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan dalan peningkatan profesi, dan mendorong pertisipasi seluruh tenaga kependidikan dalam program sekolah.
Contoh Kepala sekolah selaku manajer
1)       Menyusun perencanaan
2)       Mengorganisasikan kegiatan
3)       Mengarahkan kegiatan
4)       Melaksanakan pengawasan
5)       Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
6)       Melakukan evaluasiterhadap kegiatan
7)       Menentukan kebijaksanaan
8)       Mengadakan rapat
9)       Mengambil keputusan
10)    Mengatur proses belajar mengajar
11)    Mengatur administrasi : ketatausahaan; siswa; ketenagaan; sarana prasarana; keuangan /RAPBS
12)    Mengatur organisasi siswa intra sekolah (OSIS)
13)    Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.
3). Peran kepala sekolah sebagai administrator
Peran dan tanggungjawab kepala sekolah sebagai administrator secara spesifik adalah dalam hal pengelolaan kurikulum, administrasi peserta didik, administrasi sarana dan prasarana, administrasi kearsipan dan administrasi keuangan.
Contoh Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi
1)       Perencanaan                                               
2)       Pengorganisasian                      
3)       Pengarahan                                 
4)       Pengkoordinasian                      
5)       Pengawasan                                
6)       Kurikulum                                     
7)       Kesiswaan                                   
8)       Ketatausahaan                             
9)       Ketenagaan                                 
10)    Kantor                                          
4). Peran kepala sekolah sebagai supervisor
Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Dari hasil supervisi ini dapat diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran. Lebih jauh lagi Ngalim Purwanto menambahkan, usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah selaku peran dan fungsinya sebagai supervisor adalah :
Ø  Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah didalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya
Ø  Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar.
Ø  Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntuan kurikulum yang sedang berlaku.
Ø  Membina kerjasama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawai sekolah lainnya.
Ø  Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka mengikuti penataran-penataran, seminar sesuai bidangnya masing-masing.
Ø  Membina hubungan kerjasama antara sekolah dengan BP3 dan instansi-instansi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para siswa.
Sedangkan menurut Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto (1984: 55), kepala sekolah sebagai supervisor memegang peranan yang sangat penting dalam :
1.       Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas masalah atau persoalan-persoalan dan kebutuhan murid, serta membantu guru dalam mengatasi suatu persoalan.
2.      Membantu guru dalam mengatasi kesukaran dalam mengajar.
3.      Memberi bimbingan yang bijaksana terhadap guru baru dengan orientasi.
4.     Membantu guru memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik dengan menggunakan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan sifat materinya.
5.      Membina moral kelompok, menumbuhkan moral yang tinggi dalam pelaksanaan tugas sekolah pada seluruh staf.
6.     Memberikan pimpinan yang efektif dan demokratis.
Contoh Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervise mengenai
1)        Proses belajar mengajar
2)       Kegiatan bimbingan dan konseling
3)       Kegiatan ekstrakurikuler
4)       Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait
5)       Sarana dan prasarana
6)       Kegiatan OSIS
7)       Kegiatan 7K

5). Peran kepala sekolah sebagai leader
Peran kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu memberikan petujuk dan pengawasan guna meningkatkan kemampuan tenaga kependidian, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan wewenang.
Wahjosumidjo (1999) mengatakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kepala sekolah sebagai leader memiliki visi dan mempunyai peranan dalam mengelola visi menjadi sebuah kenyataan. Untuk menjadi pemimpin yang efektif menggunakan analitis yang dikembangkan dengan baik dan kemampuan intelektual dalam membimbing para staf dalam proses mengidentifikasi masalah-masalah, keterampilan politik dan manajemen untuk menyelesaikan konflik dan mampu membuat berbagai rencana kerja.
Pendapat di atas dapat memberikan gambaran bahwa peran kepala sekolah sebagai leader harus memiliki kepribadian yang kuat, memahami kondisi guru dengan baik, memiliki visi dan misi sekolah, memiliki kemampuan mengambil keputusan yang partisipatif dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi.
Contoh Kepala sekolah selaku pemimpin/leader
1)       Dapat dipercaya, jujur dan bertanggungjawab
2)       Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa
3)       Memiliki visi dan memahami visi sekolah
4)       Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah
5)       Membuat, mencari dan memilih gagasan baru
6). Peran kepala sekolah sebagai innovator
Inovasi penting dalam setiap kegiatan. Kepala sekolah harus memiliki inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya.
Contoh Kepala sekolah selaku inovator
1)       Melakukan pembaharuan di bidang :
a.      KBM
b.      BK
c.      Ekstrakurikuler
d.     Pengadaan
2)       Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan
3)       Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite sekolah dan masyarakat
7). Peran kepala sekolah sebagai motivator
Peran kepala sekolah sebagai motivator dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan sarana pembelajaran yang memadai. Pendapat hampir senada dikemukakan oleh Soetjipto dan Raflis Kosasi (1994: 220) bahwasanya peran dan fungsi kepala sekolah yaitu :
§  Merencanakan, menyusun, membimbing, dan mengawasi kegiatan administrasi pendidikan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan.
§  Mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan dari unit-unit kerja yang ada dilingkungan sekolah.
§  Menjalin hubungan dan kerjasama dengan orang tua siwa, lembaga-lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, dan masyarakat.
§  Melaporkan pelaksanaan dan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan administrasi disekolah kepada atasannya.
Dari peran kapala sekolah diatas maka dalam pelaksanaan KTSP memerlukan sosok kepala sekolah / madrasah yang memiliki kemampuan managerial dan integritas professional yang tinggi, serta demokratis dalam proses pengambilan keputusan-keputusan mendasar. Pada umumnya, kepala sekolah di Indonesia belum dapat dikatakan sebagai “manager professional”, karena system pengangkatan selama ini tidak didasarkan pada kemampuan atau pendidikan professional, tetapi lebih pada pengalaman menjadi guru. Hal ini disinyalir pula oleh laporan bank dunia (1999), bahwa salah satu penyebab makin menurunnya mutu pendidikan persekolahan di Indonesia adalah “kurang profesionalnya” para kepala sekolah sebagai manager pendidikan ditingkat lapangan. Dengan demikian pelaksanaan KTSP memerlukan perubahan system pengangkatan kepala sekolah / madrasah dari pengangkatan kerena kepangkatan atau pengalaman kerja sebagai guru kepada pengankatan berdasarkan kemampuan dan keterampilan secara professional.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran kepala sekolah sangat menentukan kelangsungan sekolah itu. Apabila peran-peran tersebut dapat dijalankan dengan sebagaimana mestinya, maka implementasi KTSP juga akan dapat berjalan secara lebih efektif


http://www.smpn1yk.netau.net/1_9_TUGAS-PENGELOLA SEKOLAH.html
http://ricky-diah.blogspot.com/2011/08/makalah-urgensi-kepala-sekolahdalam.html
/asharikeren.wordpress.com/2008/06/24/aministrasi-pengajaran-kurikulum-dan-guru/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar